Apabila seseorang mencintai Allah, maka Allah akan mencintainya. Dan apabila seseorang dicintai Allah, maka hidup dan matinya akan dipermudahkan oleh Allah. Seluruh energi alam akan menyebelahinya. Di dalam hadis qudsi, Allah swt berfirman:
“Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah akan berkata, “Wahai Jibrail, Aku mencintai seorang hamba maka cintailah dia. Kemudian Jibrail memanggil penduduk langit dan berkata, “sesungguhnya Allah mencintai sifulan maka cintailah dia.” (musnad Imam Ahmad dari Abu Hurairah).
*******************************
Orang yang sedang mabuk bercinta.. bila mandi tak basah, tidur tak lena, makan tak kenyang, yang busuk terasa wangi, asyik teringat-ingat akan orang yang dicintainya. Begitulah umpama mabuk cinta Illahi, dia akan sentiasa mengingati Allah, munajat doa dijadikan pelerai rindu, segala musibah yang menimpa dirasakan terbaik untuknya, sangat tenang dan bahagia hatinya biarlah tiada dapat yang lain asalkan dapat cinta ALLAH.
Ya Allah, aku tahu aku belum mencintaiMu sepenuh hatiku sebab hatiku masih terpaut pada dunia, aku masih risau perihal rezekiku, aku masih risau kemana jalan masa depanku, aku masih bergantung harap pada manusia sedangkan hati manusia itu Engkau yang pegang, tambahkanlah keyakinan ku akan kebesaran Mu Ya Allah..
Sesungguhnya aku hanyalah seorang insan yang sedang bermujahadah agar ada DIA di hati ku. Aku belum sampai ke tahap mencintai-Nya tetapi aku yakin aku telah memulakan langkah untuk mencintai-Nya…”
Belum ada DIA di hati ku, hidup ku belum bahagia, belum tenang dan belum sejahtera. Aku akan terus mencari dengan langkah mujahadah ini. Aku yakin Allah itu dekat, pintu keampunan-Nya lebih luas daripada pintu kemurkaan-Nya. Selangkah aku mendekat, seribu langkah DIA merapat.
"Teruslah berusaha sedaya upaya untuk meraih cinta Allah.. Walaupun amat sukar tetapi itulah satu-satunya jalan ke arah keselamatan, ketenangan dan kebahagiaan. Sekalipun tidak sampai, tidak mengapa… asalkan kita telah menempuh jalannya. Allah sesungguhnya menilai apakah kita ‘sudah berjalan’.. bukan pada apakah kita ‘sudah sampai’".