Mutiara Kata

"Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima. Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas. Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah. Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan dan petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) "
(Fudhail bin 'Iyadh)

Meninggalkan amal kerana manusia termasuk riya' (pamer). Adapun beramal karena manusia termasuk perbuatan syirik.
(al-Fudhail bin 'Iyadh)

Sebesar apapun kesulitan yang dialami oleh mereka yang selalu bersyukur, tentu ia senantiasa merasa bahwa kesulitan itu bukan masalah yang akan menjadi penghalang kebahagiaan. Sebab bukan kebahagiaan yang menjadikan kita bersyukur, tapi rasa syukurlah yang menjadikan kita bahagia. - Syukur Itu Ajaib - (Dunia Ini Jalan Kita Menuju Akhirat )


Teman, jika anda mencintai pasangan hidup berlebihan, Allah akan memberikan cobaan melalui pasangan hidup. Bila mencintai anak berlebihan maka Allah memberikan cobaan melalui anak. Bila mencintai harta berlebihan maka Allah memberikan cobaan pada harta. Kenapa Allah memberikan kita cobaan seperti itu? Agar kita senantiasa ingat kecintaan kita kepada Allah diatas segalanya

Terkadang Allah memberikan kita nikmatNya dalam bentuk yang berbeza, membuat kita menangis dan menitiskan air mata. Seringkali kita menganggapnya sebagai adzab atau laknat Allah dan akhirnya kita menderita. Mengapa kita sering berprasangka buruk kepada Allah? Padahal Allah senantiasa memberikan yang terbaik untuk hidup kita?

Masin air laut tidak mampu menyerap kedalam isi ikan, tetapi berbeza apabila ikan tu mati.. secubit garam pon sudah cukup utk memasinkanya. Begitu juga hati yang hidup, sukar untuk dinodai..., tetapi apabila hati mati mudahnya untuk dipengaruhi.... Renung-renungkan..

Seorang hamba berdiri di hadapan Allah dalam dua keadaan. Keadaan yang pertama adalah ketika ia berdiri dalam shalatnya dan yang ke dua adalah ketika ia berjumpa dengan-Nya (di akhirat kelak). Maka barangsiapa menyempurnakan berdirinya dalam shalat, maka akan dimudahkan baginya berdirinya di hadapan Tuhannya. Sebaliknya, barangsiapa yang meremehkan berdirinya dalam shalat dan tidak menyempurnakannya, maka akan disulitkan baginya berdirinya di hadapan Tuhan-Nya.
(Imam Ibnul Qayyim)